Di zaman seperti ini, mencari uang tergolong sangat mudah—bagi yang tahu caranya. Mungkin banyak yang mengeluh mencari pekerjaan susah. Meski sudah sarjana namun tetap susah mencari pekerjaan. Ya, itu wajar. Karena memang melamar menjadi pekerja itu saingannya sangat banyak. Bahkan saya sendiri yang lulusan S1, juga “tidak bekerja” seperti kebanyakan teman-teman kuliah saya. Saya lebih banyak di rumah, menikmati hidup.

Oh ya, saya di awal menyebutkan mencari uang sangat mudah namun kok banyak yang susah cari pekerjaan. Sebenarnya ini tidak bertolak belakang. Di zaman yang serba internet ini banyak hal bisa disulap menjadi uang. Kamu bisa fokus membesarkan jumlah follower akun Instagram-mu lalu menerima endorse-an. Bisa juga lewat ngeblog supaya bisa mendapatkan uang. Atau yang paling mudah nih, menjadi penulis konten. Dan tentu saja, dari menulis konten ini bisa menghasilkan uang.

Cara Menjadi Penulis Konten

Untuk menjadi penulis konten, kamu tidak perlu ijazah. Atau mungkin kamu tidak perlu sekolah, asal kamu bisa baca dan tulis. Tapi saya yakin kamu pasti pernah sekolah.

Saya sempat mengkhayal, jika saat SMA dulu internet sudah seperti ini, sepertinya saya akan ambil kesempatan menjadi penulis konten untuk menambah uang jajan. Ini bukan hal yang mustahil. Bahkan saya sempat menemukan anak SMP yang membuka jasa penulis konten. Tulisannya juga tidak buruk-buruk amat. Cuma memang kosakata yang dia gunakan sangat terbatas.

Siapkan Komputer dan Internet

Kembali ke poin cara menjadi penulis konten. Yang pertama yang harus disiapkan adalah setidaknya kamu punya komputer atau laptop. Tidak perlu spec tinggi. Yang penting bisa buat ngetik. Selain itu, kamu juga harus terhubung ke internet. Internet ini digunakan untuk mencari pelanggan dan mencari referensi bacaan sebelum menulis.

Siapkan Mental

Yang kedua, siapkan mental. Sering kali klien akan memesan topik artikel yang benar-benar kamu baru saja mendengar kata-kata itu. Jika kamu tidak tahu mengenai itu, tenang, ada Google. Baca artikel sebanyak mungkin mengenai topik yang akan kamu kerjakan. Jangan pernah langsung putus asa.

Harga Bersaing

Yang ketiga, siapkan harga yang bersaing. Masalah harga ini sangat sensitif bagi beberapa orang. Bahkan selisih 1.000 rupiah saja bisa pindah. Hehe. Sengeri itu kah? Iya, faktanya memang seperti itu. Karena bukan masalah 1.000 rupiahnya, tapi pengalinya. Biasanya seseorang akan memesan dalam jumlah banyak jika sudah nyaman dan cocok dengan tulisanmu. Anggap saja dia pesan 100 artikel, maka selisihnya sudah 100 ribu.

Namun, saya sendiri kurang begitu peduli jika selisihnya 1.000 atau 2.000, yang penting tulisannya bagus dan bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Omong-omong berapa sih harga yang harus diberikan jika kamu benar-benar seorang pemula. Saya kasih bocorannya.

  • Artikel 300 kata = 6.000
  • Artikel 400 kata = 8.000
  • Artikel 500 kata = 10.000
  • dan seterusnya, penambahan 2.000 setiap 100 kata

Terlalu murah? Ya, harga yang berikan di atas memang harga murah. Jangan pernah memberikan harga lebih murah dari itu, kecuali memang dia pesan artikel dalam jumlah sangat banyak atau langganan.

Harga tersebut sangat cocok untuk pemula dan sangat menarik perhatian klien. Lalu apakah kamu boleh pasang harga lebih mahal dari itu? Kenapa tidak? Pasang saja harga yang kamu mau, namun klien lah yang menentukan. Apakah kualitas artikelmu pantas diberi harga segitu.

Kapan Harus Menaikkan Harga?

Urusan menentukan harga memang bukan hal mudah. Ada beberapa pertimbangan. Jika kamu merasa kualitas tulisanmu semakin baik, maka memang sudah waktunya menaikkan harga. Beritahukan ini kepada klienmu.

Alat ukur yang paling gampang untuk mengukur kemampuan menulismu sudah semakin baik adalah semakin banyaknya klien baru yang berdatangan dengan tetap bertahannya klien lama. Jika ternyata klien lama tidak kembali menggunakan jasa tulis kontenmu, kamu bisa menanyakan mengapa dia tidak pesan lagi ke kamu. Bisa jadi dia merasa kualitas tulisanmu menurun.

Saya sendiri juga sering berganti-ganti penulis konten. Memang banyak penulis konten yang ada di internet, namun sangat sedikit yang kualitas tulisannya bagus dan cocok dengan selera. Setidaknya sekitar 5 orang saja yang saya cocok dari beberapa penulis konten yang pernah saya pakai.

Selain harus tahu kapan menaikkan harga, kamu juga harus memikirkan berapa kenaikan harganya. Biasanya untuk kenaikan 1.000 atau 2.000 tidak seberapa berefek pada klien. Yang paling aman adalah memberikan harga lama kepada klien lama dan harga baru ke klien baru. Sambil nanti, kamu juga harus menaikkan harga ke klien lama.

Berapa Sebenarnya Harga yang Pantas?

Harga yang pantas itu tergantu kualitas tulisanmu. Saya sendiri juga variatif dalam menentukan harga. Jika kamu sudah Pro, kamu bisa mematok harga 30 ribu untuk 500 kata. Atau mungkin bahkan 100 ribu untuk tulisan 500 kata. Itu tidak masalah. Asalkan kamu bisa memberikan konten yang sangat bagus ke klienmu.

Saya sendiri—meskipun pemakai jasa penulis konten—terkadang juga jadi penulis konten. Harga yang saya patok adalah 30 ribu untuk 500 kata. Apakah ada yang mau? Ada.

Sekedar berbagi pengalaman, saya pernah menjadi penyedia konten SEO link building off page Bukalapak di tahun 2018 hingga 2019. Setiap minggu saya dan tim mengerjakan 90 hingga 120 artikel. Bahkan ada satu bulan yang cukup hectic, saya harus menyelesaikan 400 artikel dalam seminggu. Jangan pernah berpikir saya yang mengerjakan sendiri. Saya menggunakan tim.

Baca juga: Kumpulan Website Platform Penghasil Uang dari Blog

Hingga detik ini pun saya juga masih menerima orderan jasa penulis konten. Namun tidak se-hectic 2 tahun lalu. Sebulan biasanya saya hanya mengerjakan 30-90 artikel saja. Itupun kebanyakan saya serahkan ke tim dan saya hanya bagian riset kata kunci, membuat brief untuk tim penulis, editing artikel, dan cek kualitas tulisan. Mengapa tidak saya tekuni? Karena saya masih punya kewajiban dan kesibukan lainnya yang lebih tinggi prioritasnya. Tidak hanya itu, saya merasa tim saya masih kecil dan belum menemukan tim tambahan untuk membuatnya lebih serius.

Balik lagi ke harga artikel. Terkadang saya mematok 50 ribu untuk 500 kata. Kadang kala juga 100 ribu. Parameter harga itu adalah dari tingkat kesulitan tema yang dibahas dan juga siapa kliennya. Harga yang saya patok juga menentukan kualitas artikel yang saya tulis. Semakin mahal, maka saya akan lebih lama meriset tema yang akan saya tulis.

Bagaimana Cara Memasarkan Jasa Penulis Konten?

Cara yang paling efektif menurut saya adalah dengan referensi teman. Mengapa saya mengatakan begitu? Karena biasanya klien akan langsung percaya dan menerima harga yang kamu tawarkan, meski lebih mahal dari kebanyakan penulis konten.

Namun, bagaimana jika tidak ada teman yang mereferensikan? Kamu bisa membagikan ke media sosial di grup-grup blogger, di statusmu, atau membuka utas di forum blogger. Banyak cara untuk memasarkan jasamu. Bahkan kamu bisa menghubungi saya jika kamu memang bisa menulis konten yang bagus. Jika saya cocok, maka akan saya pakai terus untuk mengisi blog-blog saya.

Selain itu, kamu bisa membuat blog untuk menunjukkan bahwa tulisanmu bagus. Kamu bisa memasang harga jasamu di blog tersebut. Buatlah halaman khusus mengenai jasa penulis konten lengkap dengan harganya. Ya siapa tahu ada yang masuk lewat Google.

Apa yang Harus Dijaga Agar Orderan Artikel Lancar?

Cukup banyak penulis konten yang tidak amanah dan asal-asalan dalam menulis artikel. Ada yang copas, ada yang pakai spinner, ada juga yang tulisannya muter-muter. Saya tidak tahu apa yang ada di benak mereka. Yang jelas, saya tidak akan pakai lagi model penulis artikel semacam ini.

Kualitas artikel memang harus dijaga, tidak bisa ditawar. Yang bisa ditawar adalah harga. Kejujuran sangat penting dalam memulai usaha, apapun. Ketika klien merasa kamu orang yang jujur, jaga terus kepercayaan tersebut. Dia akan balik lagi untuk memakai jasamu.

Tak hanya itu, keuntungan dari kejujuran ini adalah klien tadi akan merekomendasikan ke teman-temannya. Saya sendiri juga akan merekomendasikan penulis yang bagus ke saudara atau teman saya yang juga berprofesi sebagai blogger yang punya banyak blog dan tidak sempat menulis konten blog-nya sendiri.

Masih Ragu dengan Peluang Ini?

Dengan membaca ulasan saya di atas, tentu kamu sudah dapat gambaran secara umum. Kamu tinggal mencari detailnya. Kamu tidak perlu ragu lagi bahwa jasa penulis konten ini benar-benar menghasilkan uang. Saya sendiri pernah menghasilkan 16 juta per bulan (untung bersih 50%) dari buka jasa penulisan konten ini. Teman saya juga pernah cerita, bahwa temannya yang buka jasa penulis konten juga bisa menghasilkan 80 juta per bulan (penghasilan kotor, untung bersih tidak diceritakan).

Angkanya besar, bukan? Ya, sangat besar. Namun, kamu tidak tahu perjuangan dan susah payahnya untuk mencapai angka itu. Jika kamu tidak mencoba sekarang, kamu tidak akan pernah tahu. Saya hanya menginspirasi. Supaya tidak ada lagi yang bilang kalau cari uang saat ini susah. Jika kamu punya gadget, internet, dan mau membaca. Mencari uang itu mudah, cuma butuh perjuangan yang cukup keras di awal-awal.

Previous post Bagaimana Cara Mengecilkan Spam Score?
Next post Selain Covid Test Surabaya, Berikut Langkah Pemerintah Menanggulangi Covid-19

9 thoughts on “Menghasilkan Uang dari Menjadi Penulis Konten

    1. yup betul

      makanya lebih enak jadi blogger, sekali nulis minimal 100 ribu, kalo lagi untung bisa dapat 500 ribu atau 1 juta 😉

    1. sepertinya tidak semua lini mas, ada kok sekarang yang lagi ramai-ramainya 🙂

      salah satunya penulis artikel, hanya saja memang tidak berlaku ke semua penulis artikel, itu semua tergantung kualitas tulisan mereka dan pemasarannya

Leave a Reply to Blogger Keren Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menu